Sabtu, November 01, 2008

JANTUNG SEHAT BERKAT OAT

Oat sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno. Seperti kerabat padi dan gandum –wheat (Triticum spp), rye (Secale cereale), barley (Hordeum vulgare), soghum (Sorghum bicolor) - oat juga banyak dipilih sebagai makanan pokok. Seperti padi (Oriza sativa) yang punya legenda Dewi Sri, oat (Avena sativa) juga punya tradisi di sejumlah negara.

Nenek moyang oat terjejak di lembah sabit subur di Timur Tengah dan menyebar ke Zaman Perunggu di Eropa. Dibanding keluarga gandum lainnya, oat lebih tahan banitng, bisa hidup di daerah sejuk hingga daerah dingin saat panen di musim gugur atau semi. Kini dikenal 10 negara penghasil oat terbesar di dunia, terbentang dari Rusia sampai Australia.

Seperti padi yang diambil isi bulirnya – beras – bulir tanaman oat pun dikenal sebagai oatmealrolled oats. Oat giling. Tiap butir oat terdiri atas 4 lapis. Sekam adalah lapisan terluar yang tak bisa dimakan. Kulit laur adalah lapisan yang mengandung serat vitamin dan mineral. Lapisan isi sumber karbohidrat, protein dan serat larut inti adalah “hati” dari oat sebagai sumber minyak dan protein. atau

Pabrik roti oat pertama berdiri di Inggris pada 1899. Quaker oats adalah perusahaan pangan AS yang berpusat di Chicago, didirikan oleh “raja sereal” Henry Parsons Crowell.

Sampai kini, oat masih jadi makanan nasional Skotlandia. Dulu, universitas di Skotlandia bahkan mempunyai hari libur yang disebut Meal Monday yang memungkinkan mahasiswa pulang untuk mengumpulkan bahan pangan. Ada pepatah Inggris, “Oat are only fit to be fed to horses and Scotsmen” (Oat hanya cocok untuk kuda dan orang Skotlandia). Balasannya penuh harga diri : “Karena itulah Inggris punya kuda terbaik, dan pria Skotlandialah yang terbaik”

Jadi apapun makhluknya, oat bikin sehat dan kuat.


Berserat Larut Sehat
Selama 1980-1989, setelah lebih dari 50 penelitian sejak 1963 yang menyebutkan bahwa oat dapat membantu menurunkan kolesterol jahat 2-3% pada priadan wanita 20-70 tahun, warga AS pun demam oat. Sebagai negara penghasil oat ketiga terbesar di dunia, AS bahkan sampai memanfaatkan dengan memproduksi keripik kentang campur oat.

Demam ini mereda di awal 1990-an. Pamornya naik lagi Januari 1997 saat Badan POM AS, Food and Drug Asministration (FDA) setelah lebih dari 42 uji klinis sejak 1993 mengizinkan label sehat bagi pangan berserat larut dari oat utuh produksi Quaker (bekatul oat, tepung oat dan oat giling) yang dapat mengurangi resiko penyakit jantung. Serat larut oat utuh memiliki polisa-karida (gula mejemuk) Beta-D-glucan 5-7,2 g/100g saji, tertinggi di antara keluarga padi/gandum. Juga mengandung antioksidan avenathramida, senyawa mirip vitamin E, tokotrienol dan tokoferol.

Bagaimana beta glucan menurunkan kolesterol? Serat adalah bahan makanan yang tak larut dalam proses pencernaan. Hati mengubah kolesterol jadi asam empedu agar masuk ke usus halus untuk mencerna lemak. Nah, ketika kita menyantap oat, beta glucan membentuk gel serat, mengikat asam empedu, kolesterol dan lemak lain agar tak terserap ke usus halus, tapi langsung dibuang lewat tinja. Hati mengambil kolesterol darah untuk mengganti asam empedu yang hilang. Kolesterol darah pun turun. Agar maksimal, disarankan minimal 2,9 g serat larut yang didapat dari sekitar 70 g (8sendok makan) oat perhari disantap bersama pangan rendah lemak dan kolesterol.

Margareth Thatcher, mantan PM Inggris, kerap jadi contoh tokoh yang berhasil menurunkan kolesterol tinggi. Bukan dengan obat-obatan, tapi dengan teratur menyantap roti oat dan susu segar. Sastrawan Pramoedya Ananta Toer yang menderita komplikasi ginjal, jantung dan diabetes yang antara lain dipicu kebiasaan merokok sejak usia 15 tahun, minta disuapi havermuth sebelum wafat pada usia 70 tahun, 30 April 2006. Keputusannya untuk menyantap serat sehat setelah sakit tentu saja baik. Tapi tentu jauh lebih baik bagi kita untuk mencegah daripada mengobati kan?

Tantangan Bagi Jantung Sehat
Pada tahun 2001 tercatat 17 juta orang di dunia meninggal karena penyakit pembuluh darah. Kini diperkirakan terjadi 1 serangan jantung tiap 4 detik dan 1 serangan stroke tiap 5 detik. Yang menyedihkan lagi, 80% kematian ini terjadi di negara berkembang. Padahal, selama ini rombingan penyakit itu biasa akrab dengan makmur. Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001 dari Departemen Kesehatan menyebutkan, penyebab kematian tertinggi di Indinesia adalah penyakit pembuluh darah dan jantung (24,5%), lebih tinggi dari penyekit infeksi yang mencapai 22,5%. Keadaannya memburuk, karena persentase terus naik dibandingka SRKT 1992 (16%), 1995 (18,9%). Selain faktor genetik, kanaikan buruk ini ditengarai dipicu oleh perubahan pola makan dan gaya hidup yang kian tak sehat.

Di awal 2008, tim dokter gizi lulusan UI melakukan Quaker Smart Hearth Challenge, program pembiasaan hidup sehat pada 180 peserta di Klinik Mutiara Gading dan RSAL Mintoharjo. Sayangnya, di tengah program 16 peserta mengundurkan diri. Jadi total peserta 164 orang.

Selama empat minggu, peserta berentang usia 20 – 50 tahun dengan kadar kolesterol darah tinggi (lebih dari 200 mg/dl) in ditantang mempertahankan berat badan ideal, teratur berolahraga, menurunkan asupan lemak jenuh dan kolesterol serta menyantap lebih banyak serat pada menu sehari-hari. Termasuk di dalamnya, menyantap oat 70 g perhari.

Di akhir program tercatat, 8 orang (29,6%), berhasil menurunkan kadar kolesterol 25-30%, total 15 orang (20-25%). 30 (15-20%), 27 orang (10-15%), 31 orang (5-10%) dan 23 orang (0-5%).

Sekali lagi, mencegah lebih baik daripada mengobati. Membiasakan hidup sehat secara teratur terus menerus juga lebih baik daripada sekadar sebulan mengikuti uji tantangan bukan?


Sarapan dan Bekal Praktis
Karena yang terserang penyakit jantung cenderung makin muda, Yayasan Jantung Indonesia tiada bosannya mendengungkan Panca Usaha Jantung Sehatyang disingkat SEHAT – Seimbangkan gizi, Enyahkan Rokok, Hindari dan awasi stres, Awasi tekanan darah, Teratur berolahraga.

Kita mulai dengan makanan sehat berserat. Sekali lagi, manfaat serat adalah menahan air, berubah menjadi gel dalam usus hingga tidak mudah lapar. Serat banyak terkandung dalam buah, sayur, keluarga padi/gandum, dan kacang. Sejumlah penelitian menunjukkan, serat mampu menunda rasa lapar hingga 4 jam 21 menit. Jadi, makanan tinggi serta ideal untuk sarapan. Bisa menunda lapar hingga makan siang. Tak perlu ngemil. Pilihan menyenangkan bagi yang sedang ingin mengurangi berat badan.

Serat membantu mengolah sari makanan untuk diragi. Hasilnya, tak mudah sembelit. Dengan timbulnya gas, di masa awal pembiasaan, kita mungkin akan merasa sebah atau kembung. Apalagi yang tak biasa sarapan. Kerap, ini dijadikan alasan untuk sengaja tak sarapan, selain, mana sempat?

Suatu kebiasaan dimulai dari langkah pertama. Mulailah dengan yang ringan. Oat dapat jadi pilihan. Di pasaran tersedia oatmeal instant dan yang cepat dimasak. Agar tak bosan, variasikan. Misalnya, hari-hari pertama ambil yang instan, campur dengan segelas susu hangat plus 1 sendok makan madu atau gula untuk peningkat rasa. Atau dengan buah yang di-blenderjuice. Ingat, batasi gula karena 1 sendok makan gula = 10 kalori.

Peningkat rasa bisa diganti dengan potongan buah yang mengandung fruktosa (gula buah alami). Misalnya, apel dengan pektin (serat) tinggi, asam D-glukarat, flavonoid yang mampu menurunkan kolesterol jahat dan mencegah penyempitan pembuluh darah jantung. Atau mangga yang kaya kalium si penjaga tekanan darah dan denyut jantung teratur.

Berikutnya bisa diambil yang cepat dimasak. Bisa diolah dengan mencampurnya ke dalam bubur beras, nasi goreng, sup, dan mi rebus tanpa mengubah rasa. Mungkin kita masih menyebut oat sebagai makanan “kebelanda-belandaan”, gaya barat. Tapi, di pedesaan Vermont, negara bagian di AS, ada tradisi menyantap oatmeal yang diolah dengan cita rasa rempah Indonesia. Oat direndam semalam dalam air dingin, esok paginya dicampur dengan pala, kayu manis dan jahe halus kemudian dipanaskan hingga 90 menit dan disajikan dengan krim, susu, atau mentega. Kadang, agar lebih praktis, adonan oat ini cukup 10-30 menit dimatangkan dengan panas tinggi. Karena tradisi inilah, Vermont menduduki tempat tertinggi di AS untuk konsumsi oatmeal masak.

Oat juga bisa jadi pilihan bekal dan cemilan praktis. Yang punya nostalgia dengan Oma, mungkin bis amembongkar resep rahasia keluarga untuk meneruskan kenangan indah dan kini, gaya hidup yang ternyata sehat itu.

Edited from : Intisari ed. September 2008

Related Posts by Categories



Tidak ada komentar:

Posting Komentar