Rabu, Desember 10, 2008

ROKOK MERUSAK TUBUH

Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau menfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
Asap rokok mengandung lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin dan karbon monoksida. Zat-zat tersebut mempengaruhi semua fungsi organ tubuh menjadi buruk.


Mata Kering, Katarak, Hingga Kebutaan
Menurut Kepala Bagian Glaukoma Departemen Mata FKUI-RSCM dan ketua Glaucoma Center Jakarta Eye Center, DR. Dr. Ikke Wiyogo, SpM, rokok memiliki efek negatif terhadap mata yaitu menyebabkan kekeringan pada mata. Hal itu bisa terjadi baik pada perokok pasif maupun perokok aktif.
Secara tidak langsung merokok juga dapat menyebabkan katarak. Katarak merupakan penyakit degenerasi akibat proses penuaan sel. Berdasarkan penelitian, penyebab katarak adalah karena adanya proses oksidasi yang berlebihan di mata. Merokok dianggap dapat mempercepat proses oksidasi tersebut.
Bagi penderita glaukoma, merokok tidak dianjurkan karena akan mengganggu keadaan pembuluh darah. Aliran darah ke saraf mata adalah melalui pembuluh darah akhir yang sangat kecil. Jika terjadi artheroskelosis (kekakuan pembuluh) yang besar kemungkinannya disebabkan rokok, maka akan terjadi kematian sel saraf mata lebih cepat yang berujung pada kebutaan.

Merusak Kecantikan Hingga Kanker Kulit
Untuk mendapatkan kulit yang indah dan bersih, tidak ada cara lain kecuali menjaga kesehatannya karena kulit yang cantik adalah kulit yang sehat. Kulit dan rambut akan sehat bila kehidupannya terselenggara dengan baik. Kulit misalnya, harus mengalami penggantian sel secara teratur. Agar dapat menyelenggarakan pergantiannya secara baik, kulit memerlukan pertolongan dari sistem lain, antara lain sistem peredaran darah. Darah sebagai pemasok makanan dan oksigen harus sampai ke permukaan kulit, melalui pembuluh darah yang sangat halus. Tanpa makanan dan oksigen yang lancar, mekanisme pergantian kulit tidak akan berlangsung semestinya.
Merokok merupakan ancaman langsung terhadap sistem peredaran darah ke seluruh tubuh. Karbonmonoksida (CO) dalam asap rokok merampas tempat oksigen (O2) dalam darah. Sebab daya ikat CO terhadap butir darah merah (haemoglobin) beratus kali lipat lebih kuat dibandingkan O2. Akibatnya jumlah oksigen dalam darah para perokok hanya sedikit. Hal itu akan langsung berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh termasuk kulit, warna kulit, kelembaban, kemulusan dan kekencangan.
Perusakan kulit oleh rokok tidak berhenti sampai disitu saja. Zat benzopyrene yang ada dalam sebatang rokok mampu merusak 25 gram vitamin C. Padahal vitamin C bisa menghalangi radikal bebas yang menggerogoti sel-sel sehat sehingga kulit lebih cepat keriput dan menua. Dengan tidak terhambatnya proses oksidasi maka ujung-ujungnya bisa mengubah sifat sel menjadi ganas hingga timbulah kanker kulit, jelas Dr. Silviani Sri Rahayu, SpKK yang berpraktik di RS. JMC. Dr. Silvi pun berpesan bagi anda yang mau berumur panjang, sehat, tetap awet muda, hendaknya berhenti merokok bagi yang sudah dan jangan mencoba bagi yang belum

Penyempitan Pembuluh Jantung
Fungsi jantung sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh untuk mengedarkan darah. Dengan merokok dapat terjadi penyempitan pembuluh darah pada jantung. Detak jantung pun menjadi tidak normal. Karena penyempitan tersebut, suplai makanan, oksigen, energi akan terhambat sehingga lama-kelamaan denyut jantungnya menjadi pelan, kemudian orang itu bisa meninggal.
Memang tidak semua perokok bisa mengalami itu. Setiap orang memiliki keadaan tubuh yang berbeda-beda. Misalkan ada yang memiliki pembuluh darah yang besar dan ada yang kecil. Jika pembuluh darahnya besar dan dia perokok berat,\jik amenyempit 50% maih longgar untuk aliran darah. Jik aseseorang yang hanya memiliki pembuluh darahnya yang kecil, menjadi sempit aliran darahnya yang dapat menyebabkan kematian.

Sesak Nafas dan Kanker Paru
Paru-paru perokok berat akan terlihat putih atau abu-abu walaupun dia sudah berhenti merokok 20 tahun yang lalu. Pada parunya tetap terlihat bekas bercaknya. Hal itu bisa dilihat dengan pengamatan makros, yang terlihat bercak dimana-mana di daerah paru dan pengamatan mikros, jika diiris parunya (otopsi), akan terlihat bercak putih.
Setiap gram nikotin yang masuk dalam tubuh kita, tidak akan pernah netral seumur hidup. Nikotin tersebut menjadi akumulatif di dalam tubuh, dari hari ke hari menjadi semakin banyak. Hal itulah yang menyebabkan paru-paru seseorang menjadi sesak nafas.
Salah satu penyakit yang diakibatkan dari asap rokok dan sering diidap oleh pasien paru ialah bronkitis. Menurut Dr. Ahmad Hudoyo, SpP, dokter spesialis paru yang aktif sebagai staf pengajar Departemen Pulmonologi FKUI, gas-gas berbahaya penyebab bronkitis terdapat di dalam asap rokok. “Karena penyebab utama penyakit itu adalah rokok, maka kebiasaan merokok harus dihentikan.” Sarannya.
Sama halnya dengan bronkitis, penyebab kanker paru juga diakibatkan oleh kebiasaan merokok. Penyebaran sering terjadi yaitu ke tulang, hati, otak dan kelenjar ginjal. Dari 100 orang yang menderita kanker paru, 90 orang diantaranya ternyata mempunyai riwayat kebiasaan merokok sebelumnya. “Hubungan yang erat ini juga terbukti dengan dosis-akibat. Bila seseorang merokok lebih lama, lebih banyak jumlah batang, lebih dalam cara menghisapnya maka kemungkinan terkena kanker paru lebih tinggi, “ paparnya.

Tukak Lambung
Menurut dokter spesialis penyakit dalam RS International Bintaro, DR. Rino A. Gani, SpPD-KGEH, rokok yang memiliki kandungan seperti nikotin dan lainnya, memiliki beberapa efek terhadap lambung dan saluran pencernaan, seperti meningkatkan asam lambung, menimbulkan kanker pankreas dan peradangan pada kerongkongan.
Rokok dapat merusak lambung, karena rokok dapat mengaktifkan dan melapaskan oksigen radikal di dalam lambung, dimana oksigen radikal tersebut akan merusak sel-sel lambung. Selain itu rokok juga dapat merangsang produksi asam lambung. Hal itu terjadi karena keseimbangan antara faktor perusak, faktor difensif dan faktor destruktif di lambung menjadi berat sebelah. Dengan diproduksinya asam lambung tersebut, maka faktor destruktif menjadi dominan sehingga dapat merusak sel-sel lambung dan akhirnya menimbulkan tukak lambung.
Dr. Rino mengatakan, zat-zat yang terdapat dalam rokok juga dikaitkan dengan kanker pankreas. Hal itu dilihat dari kasus yang terjadi bahwa mereka yang mengalami kanker pankreas adalah perokok. Selain itu, zat rokok yang berkaitan dengan nikotin itu pun diduga menyebabkan klep antara kerongkongan dengan lambung dapat naik ke atas, menimbulkan panas dan terjadilah peradangan pada kerongkongan.

Infertilitas
Merokok adalah salah satu penyebab terjadinya infertilitas. Pada prinsipnya nikotin merusak sel, sehingga menjadikan tubuh kekurangan produksi sel sperma atau sel telur yang menyebabkan sulitnya mempunyai keturunan. “Penurunan kualitas sperma dan sel terlur adalah penurunan secara bermakna bagi orang yang merokok daripada tidak merokok. Sel sperma banyak yang rusak bagi perokok, dari mutunya yang lebih jelek smapai jumlahnya menjadi semakin sedikit”, ujar Dr. Harjono Djatioetomo, SpAnd yang berpraktik di OMC Hospital, Pulomas. Selain menyebabkan kualitas sperma menurun juga menyebabkan impotensi, pematangan sel telur yang berkurang dan terjadinya kanker di daerah reproduksi.
Ditambah lagi pada ibu hamil yang merokok dapat mempengaruhi dampak pada ibunya juga anaknya, terutama gangguan pertumbuhan pada sel anak. Bisa saja sel pembentuk organ yang kurang, menjadikan anak yang terlahir terdapat organ tubuhnya yang tidak benar. Selain itu juga bisa menimbulkan cacat dan pertumbuhan janin yang terhambat.

Osteoporosis
Menurut Dr. Bambang Setiyohadi, SpPD-KR, Ketua Divisi Reumatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, rokok dan alkohol merupakan salah satu faktor resiko osteoporosis. Sayangnya hingga sekarang masih belum diketahui persis mekanismenya. Lebih lanjut ia mengatakan pada perempuan yang merokok diduga produksi hormon estrogennya akan terganggu. Penurunan hormon estrogen diduga berkaitan dengan timbulnya osteoporosis.
Dr. Bambang mengatakan saat masih berusia muda, efek nikotin pada tulang memang tidak akan terasa karena proses pembentukan tulang masih terus terjadi. Namun ketika sudah melewati umur 35, efek rokok pada tulang akan mulai terasa karena proses pembentukan tulang pada umur tersebut sudah berhenti. Jadi apabila tulang anda lebih mudah terasa ngilu, letih dan sakit dibanding periode sebelumnya, bisa jadi tubuh anda tengah memasuki gejala awal penyakit osteoporosis.
Jangan pernah berpikiran penyakit orteoporosis tidak akan menimpa seseorang yang merokok sebatang sehari dan diimbangi dengan olahraga yang cukup. Itu asumsi yang salah. Jadi untuk mencegah terjadinya keropos ada tiga hal yang harus dikerjakan antara lain menjaga asupan gizi yaitu makan makanan bergizi terutama mengandung kalsium seperti susu, sayuran, telur, belut, dan ikan. Meninggalkan rokok, kopi dan minuman bersoda maupun alkohol, serta hidup aktif dengan melakukan jalan pagi, senam ringan, basket, sepak bola dan lain-lain.
Sumber : Majalah Kesehatan Keluarga Dokter Kita Ed Nov 08

Related Posts by Categories



Tidak ada komentar:

Posting Komentar