Kamis, Januari 29, 2009

MENDINGINKAN AMARAH

Sudah beberapa bulan ini aku bingung harus bagaimana menghadapi orang yang sangat marah ma aku, tanpa aku tahu pasti apa sebabnya. Tiba-tiba aja orang tu marah, ga mau aku hubungi yang istilahnya bagi dia "ga mau diganggu". Masalahnya jadi tambah runyam karena aku ga bisa ketemu langsung ma orang tu buat mengakhiri kemarahannya karena kami dipisahkan oleh samudra yang luas (ceileee.....)

Kata ahli, kita ga boleh marah terlalu sering dan lama. Jangan biarkan kemarahan Anda berlarut-larut apalagi Anda sendiri sampai lupa penyebab kemarahan Anda saking lamanya rasa marah itu mengendap di hati. Marah itu ga baik buat kesehatan. Syaraf-syaraf yang ada di tubuh jadi tegang memicu organ tubuh yang lain juga ikut-ikutan tegang. Selain itu, marah juga menguras energi. Ga percaya? Coba aja perhatikan kalo kita habis marah, kita pasti ngerasa capek. Padahal kita ga ngapa-ngapain (ga ada aktivitas fisik yang berarti). Menurut buku yang aku baca, sebenernya marah itu bisa kita kendalikan. Dalam menghadapi sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan tentu saja bakal buat kita kecewa bahkan marah. Tingkat kemarahan setiap orang berbeda-beda dalam menghadapi masalah yang sama. Yang membedakan salah satunya adalah cara pandang orang terhadap masalah yang dihadapi. Berpikir dewasa dan melihat masalah/kasus yang dihadapi dengan positif akan sangat membantu. Segala sesuatu pasti ada hikmahnya.
Sebelum mendapat hikmah dari masalah yang dihadapi, ada baiknya redam dulu rasa marah Anda sehingga yang tadinya berapi-api bisa menjadi lebih dingin.Berikut ada beberapa tips meredam amarah yang aku kutip dari tabloid Nova.

1. ATUR NAPAS
Saat emosi sedang terbakar dan ubun-ubun terasa panas karena menahan marah, Anda tidak dapat berpikir bijak dan jernih. Menarik napas panjang dan dengan cara benar pada saat ini akan sulit. Meski begitu, Anda masih tetap dapat menggunakan napas sebagai teknik menenangkan diri. Seperti kata ahli, jika masih ada satu akal sehat dalam pikiran, biarkan hal itu berjalan. Yaitu, konsentrasikan diri pada pernapasan. Cukup konsentrasikan sejenak pikiran dan atur napas sehingga menjadi lebih lambat dari yang sebelumnya saat emosi sedang mencapai puncaknya. Saat inilah Anda sesaat bisa melupakan kemarahan dan cara napas pun jadi perlahan. Otomatis pula, tingkat kemarahan Anda akan berkurang 1-2 derajat.

2. PERGI
Jika memungkinkan, ganti suasana, cari tempat yang tenang yang lain di mana Anda bisa melupakan semua masalah sehingga dapat pula melupakan kemarahan yang ada. Tempat dan suasana dapat mengubah kemarahan tanpa Anda harus bicara atau bertindak sesuatu. Tidak bakal ada teriakan, hujatan, atau benda-benda yang melayang karena pergantian suasana dan tempat dapat dengan mudah pula mengalihkan pikiran dan emosi.

3. TERTAWA
Sebagai ganti rasa frustrasi, tertawalah. Ini akan membawa efek positif pada rasa marah dan situasi pada saat itu secara umum. Menurut para ahli, salah satu untuk memecahkan 101 masalah stres adalah dengan tertawa. Tertawa menetralisir kemarahan, mengubah pandangan, dan membantu mengatasi masalah yang ada. Jika banyak tertawa, stres dengan sendirinya akan berkurang.

4. MAKAN MANIS-MANIS
Makan yang manis-manis. Ambil sebungkus cokelat dan segera makan. Gula akan memberi efek yang cepat untuk menenangkan emosi. Hal ini sebenarnya lebih ke faktor kejiwaan dibanding ilmiah. Namun, biar bagaimanapun, ada gunanya. Jika Anda tak mau makan cokelat karena takut kelebihan kalori, dapat diganti dengan makan buah-buahan atau minum jus stroberi atau minum jus. Yang penting, ada suatu bentuk pengalihan yang dapat menenangkan jiwa.

5. TENANGKAN SARAF
Saat menikmati gula atau sesuatu yang manis, siapkan teh yang dapat menenangkan saraf Anda. Teh dengan aroma bunga-bungaan terbukti dapat mengurangi stres, seperti teh kamomil.

Nah, sekarang Anda (termasuk orang yang lagi marah ma aku) bisa memilih cara mana yang kira-kira tercepat bisa meredam rasa amarah Anda. Semoga tidak marah lagi....

Related Posts by Categories



Tidak ada komentar:

Posting Komentar