Akhir-akhir ini aku sering kali dikecewakan ma orang (Mungkin ini karma buatku karena setahun terakhir aku sering kali mengecewakan seseorang yang sangat sayang ma aku. Hiks.... maaf lv).
Kejadian hari ini, aku dikecewakan seseorang yang aku anggap ahli di bidang IT. Beliau tidak mau berbagi keahliannya untuk membantu orang lain yang jelas-jelas urgent butuh bantuannya. Padahal kalo beliau mau bantu, beliau ga bakal rugi apa-apa kok. Bagiku, dengan membantu orang lain bukannya mendatangkan pahala? Tapi kayaknya ga demikian bagi sang ahli yang ada nun jauh di sana.
Dulu beliau sering menasehati aku, kalau aku menghadapi suatu masalah yang terkait komputer, aku harus berusaha dulu sebiasaku dengan segala bantuan yang ada di dekatku. Setelah semua tidak bisa, baru aku minta tolong beliau. Nasehatnya memang bagus, mendidik aku biar ga manja dan ga tergantung ma beliau. Jadi aku harus bertanya kesana kemari dulu dengan orang-orang di dekatku yang aku tahu mereka paham tentang komputer. Sayangnya cuma sedikit orang yang bisa aku percaya tentang hal ini karena aku sudah beberapa kali sebelumnya ditipu oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Maklum deh, aku masih sangat bodoh dengan hardware maupun software.
Tadi pagi aku mendapat info kalau proposal penelitian yang aku dan temen-temen buat harus direvisi metodenya. Kami sudah mendapat bahan untuk revisi dari internet. Tapi....kami ada masalah, tidak tahu harus dengan program apa membuka file yang kami download itu karena ekstensionnya aneh. Isi file itu sangat kami butuhkan untuk melengkapi proposal kami yang harus selesai direvisi siang ini juga. Proposal ini jadi harapan kami untuk bisa melanjutkan sekolah kami. Setelah bertanya-tanya, telpon sana telpon sini ke beberapa orang yang kami anggap mungkin tahu, ternyata ga juga ada solusi. Ada yang bantu coba membukakan tapi ga bisa juga. Satu orang terakhir yang ada di lingkunganku jadi harapan kami, eh, hapenya mati. Mungkin dia lagi keluar kota dibawa tugas ma big bos. Akhirnya aku nyerah. Karena butuh cepat, minta tolonglah aku dengan sang ahli yang ada di seberang lautan. Ternyata....beliau tidak berkenan untuk membantu dan membagi ilmunya. Ya... mo gimana lagi. Akhirnya revisi proposal kami lakukan dengan logika saja tanpa landasan yang cukup kuat. Nasib d, jadi orang bodoh yang ga ngerti program. Kesempatan bagus di depan mata pun akhirnya jadi memudar. Nasib ya nasib...
Rabu, Januari 21, 2009
APA SALAHNYA BERBAGI??????
Label:
diary
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar