Rabu, Januari 21, 2009

IS HE THE ONE ?

Setelah kejadian tadi siang yang bikin ati dongkol, akhirnya aku menghabiskan waktu buka-buka halaman baca ini itu. Mayoritas berita tentang kehebohan pelantikan presiden baru AS, Barrack Obama. Tapi dari begitu banyak ini itu yang aku baca, ada satu hal lain yang cukup menarik untuk dibaca terutama bagi para wanita yang belum yakin dengan calon pasangan hidupnya. Aku kutip artikel ini dari hanyawanita.com. Mudahan bisa jadi referensi yang berguna, walopun menurutku agak sulit untuk dilakukan dengan mengesampingkan "rasa". Selamat membaca...

Is He The One?
Setiap wanita lajang selalu menunggu-nunggu jodoh datang ke dalam kehidupannya. Dulu ketika Anda masih memilih-milih di antara begitu banyak opsi, pertanyaan yang muncul di benak adalah: yang mana ya, jodoh saya? Nah, jika Anda merasa sudah menemukannya, pertanyaannya tentu berbeda lagi, yakni: apakah dia jodoh saya?
Ketika Anda dan pasangan sudah memutuskan untuk meningkatkan level komitmen menjadi sehidup semati, Anda harus menanyakan pada diri Anda pertanyaan terakhir tersebut. Meski begitu, sungguh sulit menentukan apakah dia pria yang tepat untuk Anda, karena ukurannya pasti berbeda-beda bagi tiap wanita. Bahkan wanita yang sudah menikah pun masih sering menanyakan pertanyaan yang sama, tak peduli apakah pernikahannya berjalan lancar atau tidak.
Mungkin Anda berpikir bahwa Anda harus benar-benar mencintainya dan yakin bahwa ia mencintai Anda untuk dapat melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih tinggi. Realitas mengatakan bahwa pendapat se-macam itu adalah salah. Cinta cenderung membutakan, bahkan anak sekolah pun tahu itu. Ketika Anda jatuh cinta, logika-logika pun tertutup rapat sehingga Anda pun kehilangan akal sehat. Maka untuk mengetahui, is he the one?, Anda harus benar-benar logis dan mengesampingkan emosi pribadi. Buat perhitungan negatif-positif dan tanya pendapat orang-orang terdekat Anda.

Jika Anda berani berpikiran jernih dan mengesampingkan fakta bahwa Anda betul-betul cinta mati dengannya, coba jawab pertanyaan-pertanyaan ini:
1. Apakah dia merasa sebagai lelaki yang beruntung?
Seorang pria yang merasa dirinya beruntung akan memancarkan rasa syukur dan terima kasih, yang bisa merubah auranya menjadi aura kebahagiaan. Seandainya ia merasa beruntung memiliki Anda di dalam hidupnya, perasaan syukur dan bahagia akan membuat Anda yakin kalau Anda dikagumi dan dicintai. Sebaliknya, jika Anda tidak yakin apakah ia merasa beruntung atau tidak, pikir-pikir lagi hubungan Anda.

2. Adakah sifat-sifatnya yang tak bisa Anda toleransi?
Setiap orang pasti dapat merasa terganggu oleh segala hal. Mungkin Anda kesal karena ia terlampau menomorsatukan teman-temannya daripada Anda. Atau Anda benci karena ia suka menyindir. Bisa juga Anda senantiasa merasa tersakiti karena ia seorang pecandu. Camkan hal ini: pernikahan atau hubungan jangka panjang artinya mentoleransi sifat-sifat jeleknya seumur hidup. Jika Anda tak tahan pada sifatnya saat ini, ada kemungkinan Anda tetap tak tahan beberapa tahun lagi, dan itu bisa jadi sebab-sebab perceraian Anda kelak.

3. Apakah Anda mengetahui penghasilanya?
Anda harus tahu karena Anda berdua telah mendiskusikanya secara terbuka dan jujur, bukan karena Anda diam-diam menemukan slip gajinya. Kalau ia terbuka pada Anda, bisa dipastikan ia siap menempuh langkah selanjutnya.

4. Sudahkah ia 'melihat' Anda dalam keadaan terburuk?
Keadaan terburuk bukan berarti tanpa make up atau saat bad hair day. Keadaan terburuk berarti mood yang paling jelek atau sisi terjahat diri Anda. Jika ia tidak kabur saat hal itu terjadi, berarti ia mungkin memang bersedia bertoleransi, demi cintanya pada Anda.

5. Apakah ia memiliki visi dan misi yang sama dengan Anda?
Ia mungkin menghayalkan untuk bisa menikah, memiliki banyak anak, dan membangun keluarga besar yang solid. Sementara Anda bermimpi untuk meraih gelar akademis tertinggi, mengejar karir, dan memiliki banyak uang untuk bersenang-senang dalam hidup. Atau mungkin pasangan Anda berkeinginan untuk mem-bawa Anda tinggal di kota atau negara lain. Sementara Anda hanya ingin dekat dengan keluarga Anda.
Pastikan visi, misi, keinginan, harapan, dan mimpi jangka panjang Anda dan pasangan cocok sebelum melangkah ke jenjang tertinggi. Jika tidak, tak ada gunanya Anda berdua 'bersama-sama', karena akhirnya Anda dan pasangan akan 'pergi sendiri-sendiri'.

6. Apakah Anda cocok secara spiritual dengan dirinya?
Kecocokan secara spiritual bukan berarti memiliki agama yang sama, karena terbukti banyak pasangan dapat langgeng meski memiliki kepercayaan yang berbeda. Walau begitu, pernikahan di Indonesia mensyaratkan bahwa kedua mempelai harus memiliki kepercayaan yang sama. Jika Anda berencana memiliki anak, perbedaan kepercayaan dapat menjadi masalah terutama saat memutuskan kepercayaan yang mana yang bisa dianut si anak.
Kecocokan secara spiritual paling tidak memastikan bahwa Anda dan pasangan sama-sama melihat agama atau kepercayaan, baik sama atau berbeda, dari sudut pandang yang sama. Berhati-hatilah dalam isu sensitif ini. Pasangan yang memiliki kepercayaan yang sama pun masih sering berbeda pendapat, apalagi yang berbeda Selesaikanlah perbedaan persepsi Anda dan pasangan mengenai hal ini sekarang, sebelum hal ini menjadi isu besar ketika hubungan Anda sudah berada di taraf yang lebih tinggi.

7. Apakah orang-orang terdekat Anda menyukainya?
Dalam menjalin hubungan percintaan, pasti Anda ingin didukung oleh orang-orang terdekat Anda. Anda ingin mendengar teman-teman Anda bilang kalau ia pria yang terbaik untuk Anda. Anda juga ingin keluarga Anda menyukainya. Itulah alasan mengapa kita membutuhkan orang-orang yang mendukung kita (keluarga dan teman) untuk menghadiri pernikahan kita. Sebaliknya, bagaimana Anda dapat berinteraksi dengan keluarga dan teman-temannya? Jika Anda menganggap mereka semua tidak berguna dan tak pernah berniat mendekati mereka—meskipun pasangan Anda mengagumi mereka, inilah dering alarm Anda.

8. Apakah Anda merasa aman, didukung, dan dihargai olehnya?
Ini pertanyaan sederhana. Anda harus menjawab ya, ya, dan ya untuk memastikan bahwa dia jodoh yang tepat untuk Anda.

9. Apakah Anda akan tetap mencintainya jika 'segalanya' menghilang?
Anda beruntung jika punya pasangan yang tampan, kaya, berpengaruh, terkenal, berkarir bagus, dan lain sebagainya. Tapi hati-hati, mungkin itu semua yang membuat ia jadi ‘pria yang tepat’ bagi Anda. Coba bayangkan ia tanpa semua itu. Jika Anda yakin masih akan berada di sisinya jika ia tak punya uang untuk membelikan Anda kemewahan, atau wajah tampan untuk dipamerkan, atau ketenaran dan lain sebagainya, Anda berada di jalur yang benar.

Dalam berhubungan cinta dengan pasangan Anda, jangan buta pada realitas. Namun begitu, tetaplah setia pada intuisi Anda, karena Andalah yang paling tahu. Jika anda yakin seratus persen bahwa he is the one, maka selamat! Anda harus merasa bersyukur atas hal itu.


Related Posts by Categories



Tidak ada komentar:

Posting Komentar